Vietnam kreatif dan adaptif dalam memimpin Tahun Keketuaan ASEAN 2020

(VOVWORLD) - Konferensi ke-53 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (atau AMM 53) dan konferensi-konferensi terkait dibuka pada Rabu (9/9), di Kota Hanoi. Ini merupakan rangkaian konferensi terpenting dalam Tahun Keketuaan ASEAN 2020 dari Vietnam. Untuk melanjutkan upaya-upaya dari awal tahun dalam latar belakang wabah Covid-19 banyak memengaruhi agenda dan aktivitas ASEAN, Vietnam tengah berupaya sekuat tenaga agar semua konferensi kali ini mencapai hasil-guna tertinggi.
Vietnam kreatif dan adaptif dalam memimpin Tahun Keketuaan ASEAN 2020 - ảnh 1Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, Ketua ASEAN 2020 berbicara di depan acara pembukaan (Foto: VNA) 

AMM 53 dan konferensi-konferensi terkait dihadiri oleh 27 delegasi (terdiri dari negara-negara anggota ASEAN, negara-negara mitra dan pengamat ASEAN) asal 4 benua. Di samping isi-isi utama konferensi seperti mengevaluasi situasi kerjasama dan pembangunan komunitas ASEAN, menggelar prioritas gagasan besar yang sudah disepakati untuk tahun 2020, dan melakukan kerjasama dalam menghadapi wabah Covid-19, AMM 53 juga menggelar beberapa isi lain seperti mempelajari penggalangan hubungan dengan para mitra baru, mendorong peran perempuan terhadap perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan, hak asasi manusia, perkembangan sub-kawasan, dan sebagainya.

 

ASEAN menggalang hubungan dengan para mitra baru

Selama lebih dari 53 tahun, posisi dan peran ASEAN semakin meningkat tinggi, menerima banyak perhatian dan permintaan untuk menggalang hubungan dengan ASEAN di beberapa level seperti Hubungan kemitraan dialog penuh; Hubungan kemitraan dialog di bidang-bidang dan hubungan kemitraan perkembangan. Demikianlah satu isi yang dipelajari di konferensi kali ini. Nguyen Quoc Dung, Deputi Menlu Vietnam, mengatakan:

“Sekarang ini, ASEAN mendapat permintaan-permintaan menjadi mitra di ketiga level hubungan. Terkini, Kerajaan Inggris meminta untuk menjadi Kemitraan dialog penuh ASEAN. ASEAN tengah mempelajari hubungan kemitraan dialog di bidang-bidang dengan Maroko, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lainnya. Beberapa negara juga meminta untuk ikut serta dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tengga (TAC). Semua permintaan tersebut tengah dipelajari ASEAN untuk memberikan penilaian mitra, kepentingan yang diraih kedua pihak ketika menjadi mitra”.

Pandemi Covid-19 membuat negara-negara ASEAN menghadapi banyak tantangan, yang pertama-tama ialah putus-putusnya rantai pasokan. Oleh karenanya, pemulihan ekonomi pasca Covid-19 juga merupakan prioritas ASEAN. ASEAN sedang aktif membangun kerangka pemulihan umum pasca Covid-19. Bersamaan dengan itu adalah mendorong penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Deputi Menlu Nguyen Quoc Dung menegaskan:

“Penandatanganan RCEP adalah salah satu prioritas ASEAN di tahun ini. Selaku Ketua ASEAN 2020, Vietnam berupaya untuk mendorong penandatanganan perjanjian ini di akhir tahun ini. Baru-baru ini, rapat para Menteri Ekonomi RCEP juga mencapai beberapa kesepakatan antara negara-negara. Vietnam berharap agar dalam rapat-rapat tingkat Menteri, semua isi kesepakatan RCEP akan diselesaikan dan ditinjau kembali untuk ditandatangani”.

 

Banyak gagasan, mempertahankan kerjasama ASEAN

Meskipun aktivitas kerjasama ASEAN terkena banyak pengaruh akibat wabah Covid-19, tetapi ketika melihat kembali seluruh proses dari awal tahun sampai sekarang, Vietnam sudah dan sedang berusaha menyelesaikan tugas sebaik-baiknya selaku Ketua ASEAN. Vietnam sudah merekomendasi banyak gagasan, mempertahankan dan mendorong kerjasama dalam mencegah dan menanggulangi wabah serta membangun Komunitas, meningkatkan hubungan kemitraan ASEAN, memperkokoh sentralitas ASEAN. Ketika menilai peran Vietnam, pimpinan banyak negara maupun opini umum internasional menilai bahwa Vietnam sudah menyelesaikan dengan baik tugas selaku Ketua ASEAN selama bulan-bulan ini.

Vietnam kreatif dan adaptif dalam memimpin Tahun Keketuaan ASEAN 2020 - ảnh 2Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh memimpin AMM 53 dan konferensi-konferensi terkait (Foto: Koran Cong an nhan dan) 

Dalam rangka konferensi kali ini, Vietnam memimpin sidang-sidang Dewan Koordinator ASEAN (ACC) tentang perkembangan sub-kawasan, Dialog Menlu ASEAN tentang mendorong peran perempuan terhadap perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan, Dialog antara para Menlu ASEAN dan Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Pemerintah ASEAN (AICHR).

Selama sejarah 53 tahun hidup dan berkembang, untuk pertama kalinya ASEAN menghadapi tantangan-tantangan yang serius akibat wabah Covid-19. Namun, di tengah kesulitan, Vietnam sekali lagi menegaskan perannya dalam berjalan di depan, berinisiatif dan sangat bertanggung jawab dari negara Ketua bergilir di tahun 2020 ini. Semua konferensi tersebut adalah kelanjutan upaya-upaya Vietnam dengan semangat “Kohesif dan Responsif”, mempertahankan kerjasama dalam ASEAN.

Komentar

Yang lain