Provinsi Dak Lak Terus Memulihkan dan Mengajarkan Cara Menabuh Gong dan Bonang Kepada Kaum Muda

(VOVWORLD) - Provinsi Dak Lak (Daerah Tay Nguyen) sedang terus memulihkan kegiatan mengajarkan cara menabuh bonang kepada anak-anak di dukuh-dukuh. Dengan kelas-kelas seperti itu, para siswa, terutama kaum muda, memiliki lingkungan yang lebih bermanfaat untuk lebih mendekati kebudayaan tradisional etnisnya.



Provinsi Dak Lak Terus Memulihkan dan Mengajarkan Cara Menabuh Gong dan Bonang Kepada Kaum Muda - ảnh 1Anak-anak perempuan berkumpul untuk belajar menabuh bonang (Foto: VOV)

Pada setiap sore hari akhir pekan, di depan serambi wisma masyarakat di Dukuh Trap, Kotamadya Buon Trap, Kabupaten Krong Ana, Provinsi Dak Lak, satu kelompok sekitar 20 anak perempuan berkumpul untuk belajar cara menabuh bonang. Ada 3 seniman, 1 orang tua dan 2 orang muda, dengan antusias membimbing setiap anak  di posisi menabuh yang berbeda. H Doanh Eban, 12 tahun yang sedang  belajar cara menabuh bonang, mengatakan:

“Saya diberitahu oleh nenek saya,  maka saya tahu tentang kelas ini. Saya suka gong, bonang dan menari, maka saya datang ke sini untuk belajar. Saya sangat bersemangat untuk belajar menari,  menabuh gong dan bonang. Saya ingin belajar untuk melestarikan keindahan kebudayaan yang unik dari etnis saya”.

Selama 2 bulan, anak-anak belajar 3 pelajaran dasar untuk menabuh bonang, yaitu: Menyambut tamu, Menyambut padi baru, Menucapkan selamat kesehatan, selain itu juga ada 2 tarian yaitu Merayakan musim panen dan Memuja padi baru. Ini adalah bonang dan tarian tradisional warga etnis minoritas Ede Bih di Krong Ana yang hanya diwariskan kepada perempuan dan anak perempuan saja. Saudari H Lam Hmok, penanggung jawab kelas menabuh bonang, mengatakan:

 “Pada musim panas, kami mengum;pulkan para anak perempuan untuk mengajar cara menabuh bonang dan menari agar tidak kehilangan tradisi. Ada banyak kesulitan, karena  mereka lambat  menguasai pelajaran, saya harus sabar”.

Sejak th 2005, setelah Ruang Budaya Gong dan Bonang Tay Nguyen diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai mahakarya lisan dan Pusaka Budaya Nonkebendaan Manusia, Provinsi Dak Lak berupaya melestarikan pusaka yang berharga ini. Pelestarian dan pengembangan budaya gong dan bonang diselenggarakan secara kaya raya dalam berbagai bentuk seperti: Pemugaran festival tradisional khas yang terkait dengan kegiatan budaya gong dan bonang; meneliti, mengoleksi, memulihkan, memanfaatkan, mengajar, menghadiahkan bonang kepada dukuh-dukuh, dan sebagainya. ..Di provinsi Dak Lak, hanya di Kabupaten Krong Ana ada tim penabuh bonang perempuan tradisional dari etnis Ede Bih.

 Dengan suara yang lembut dan ringan, perangkat bonang Jho yang terdiri dari 6 bonang dan satu genderang bisa menciptakan ritme dengan ciri karakteristik unik masyarakat Ede yang tinggal di sepanjang Sungai Krong Ana.

Menurut Bapak Van Duc Tuan, Wakil Ketua Komite Rakyat Kotamadya Buon Trap, Kabupaten Krong Ana, dengan propaganda aktif yang dilakukan oleh pemerintahan setempat, tim penabuh bonang perempuan dukuh Trap selalu memiliki  barisan penerus.

Tim penabuh bonang ini secara rutin diundang untuk tampil, ikut serta dalam kegiatan kebudayaan, temu muhibah di dalam dan luar provinsi, serta berpartisipasi dalam program pertunjukan "Gema Hutan" yang diadakan setiap 2 bulan sekali di Pusat Kebudayaan Provinsi Dak Lak.

“Dewasa ini di kotamadya Buon Trap ada dua generasi yang  berhasil menjaga tim penabuh bonang ini, generasi pendahulu lahir pada sekitar dari tahun 1960 hingga 1950. Dewasa ini, mereka telah mengajari anak-anak generasi kedua yang lahir pada tahun-tahun 90-an untuk melestarikannya, dan sekarang kelas kami menyelenggarakan program ini agar anak-anak kelahiran tahun 2010 melestarikan identitas kebudayaan etnis kami di dukuh Trap.”

Kelas pewarisan dan pengajaran menabuh bonang Jho di kotamadya Buon Trap, Kabupaten Krong Ana adalah salah satu dari tiga kelas menabuh bonang yang dibuka oleh Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Dak Lak musim panas ini. Selain itu, ada juga 2 kelas lainnya, yaitu kelas pengajaran “ching Knah” (meniup klakson tanduk) dari warga etnis Ede di Kecamatan Drai Sap, Kabupaten Krong Ana dan kelas pengajaran “chung Bor” (menabuh bonang) dari orang Mnong di Kabupaten Lak.

Provinsi Dak Lak Terus Memulihkan dan Mengajarkan Cara Menabuh Gong dan Bonang Kepada Kaum Muda - ảnh 2Mengajar cara menabuh gonang untuk generasi muda (Foto: VOV)

Kelas-kelas ini merupakan bagian dari proyek yang disponsori oleh Pusat Kerja sama Internasional Provinsi Jeollabuk, Republik Korea  kepada Provinsi Dak Lak guna melestarikan dan mengembangkan nilai budaya gong dan bonang di provinsi ini.

Setelah lebih dari 2 tahun  dihentikan akibat pandemi Covid-19, pada musim panas ini, puluhan kelas pelatihan menabuh bonang di provinsi Dak Lak diadakan di banyak dukuh untuk anak-anak. Tidak hanya berkontribusi dalam melestarikan, mengkonservasikan, dan mengembangkan budaya gong dan bonang, membangkitkan cinta dan keasyikan anak-anak terhadap identitas budaya etnis, tetapi juga membantu mereka memperoleh pengalaman baru dan berguna selama liburan musim panas../.

Komentar

Yang lain