Festival Menabuh Genderang dari Warga Etnis Minoritas Ma Coong-Malam Menjalin Cinta di Tengah Pegunungan Truong Son”.

(VOVWORLD) - Tabuh genderang adalah festival warga etnis minoritas Ma Coong, di Kecamatan Thuong Trach, Kabupaten Bo Trach, Provinsi Quang Binh, dengan tujuan memohon cuaca yang baik, ladang dan humanya subur, desanya makmur, keluarga yang sehat bahagia, dan ternak yang dipelihara tidak kena penyakit. Pada malam festival menabuh genderang, laki-laki dan perempuan yang belum menikah bertemu, berkencan, dan lalu menikah.
Festival Menabuh Genderang dari Warga Etnis Minoritas Ma Coong-Malam Menjalin Cinta di Tengah Pegunungan Truong Son”. - ảnh 1Menurut orang Ma Coong, ketika genderang ditabuh hingga pecah, maka festival menabuh genderang semakin sempurna (Foto: VOV)

Pada malam tanggal 16 bulan Satu imlek setiap tahun, Festival menabuh genderang dari warga etnis Ma Coong diselenggarakan di Desa Ca Roong, Kecamatan Thuong Trach, Kabupaten Bo Trach, Provinsi Quang Binh. Pada acara pembukaan saat bulan mulai naik, sesepuh desa Dinh Xon membacakan mantra untuk memohon  kepada Yang Maha Kuasa membantu penduduk desa hidup damai, bekerja dengan baik, dan mendapatkan panen yang berlimpah ruah. Setelah berdoa, sesepuh desa memberikan perintah, dan festival menabuh genderang pun dimulai. 

Saat suara genderang pembukaan festival bergema, semua orang mulai berkumpul di sekitar guci arak tradisional “cần”. Para pemuda yang sehat dan kuat saling memperoleh penabuh dan mendemonstrasikan kemahirannya dalam menabuh genderang dengan keras, cepat, dan menabuh genderang hingga pecah.

Orang-orang yang tidak ikut menabuh genderang berpegangan tangan menari sambil mengelilingi api unggun. Di bawah sinar bulan purnama, kelompok- kelompok orang secara bergiliran menabuh genderang, menari, minum arak di sekitar api yang berkedip-kedip, dan berteriak "Roa lữ Giàng ơi" (artinya: Senang sekali, Wahai Tuhan). 

Suara genderang adalah perwujudan spiritualitas, suara magis, laksana suara orang Ma Coong di tengah hutan hijau, tanpa menyerah angin, hujan, dan binatang buas. Sesepuh desa Dinh Xon mengatakan: 

“Festival ini bertujuan memohon keberuntungan bagi keluarga dan semua orang, makan dan minum sesuai adat. Generasi pendahulu telah mendirikan festival ini, maka kita perlu menjaganya, tidak boleh meninggalkan tradisi dan adat istiadat”.

Saudara Peter, orang Denmark, pakar penelitian di bidang pusaka budaya dan pembangunan berkelanjutan yang tinggal di Vietnam, berpartisipasi dalam festival menabuh genderang Ma Coong untuk pertama kalinya. Dia mengatakan: festival menabuh genderang merupakan keharmonisan antara manusia dan alam yang  menciptakan ciri unik dari warga etnis Ma Coong. 

“Dalam perjalanan wisata kali ini,kami bisa menghadiri acara  menabuh genderang di sini, sungguh-sungguh luar biasa. Ini adalah adat yang menunjukkan hubungan antara alam dan manusia di sini. Tradisi kebudayaan ini perlu dijaga baik-baik karena sangat penting untuk mendiversifikasi identitas kebudayaan, di antaranya ada identitas etnis-etnis minoritas di daerah pegunungan Provinsi Quang Binh.”

Dengan nilai-nilai yang bersifat lokal, kental dengan identitas bangsa, pada tahun 2019, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam mengakui festival menabuh genderang dari warga etnis Ma Coong sebagai Pusaka Budaya Takbenda Nasional.

Festival Menabuh Genderang dari Warga Etnis Minoritas Ma Coong-Malam Menjalin Cinta di Tengah Pegunungan Truong Son”. - ảnh 2Laki-laki dan perempuan yang belum menikah adalah orang-orang pertama untuk menabuh genderang (Foto: VOV)

Direktorat Pusaka Budaya telah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat untuk melatih masyarakat tentang keterampilan mentransmisikan pusaka yang sesuai dengan kondisi saat ini; membantu masyarakat untuk melengkapi peralatan, alat musik... untuk menyelenggarakan festival. Bapak Nguyen Huu Hong, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Bo Trach, Provinsi Quang Binh, mengatakan: 

“Kami sangat memperhatikan untuk mengembangkan identitas budaya Festival menabuh genderang dari warga Ma Coong. Tahun ini Komite Rakyat Kabupaten berencana mengadakan festival ini, memulihkan dan membangun festival menabuh genderang sesuai dengan identitas masyarakat Ma Coong.” 

Malam festival menabuh genderang juga merupakan kesempatan bagi anak laki-laki dan perempuan untuk bertemu dan berkenalan, serta berjanji untuk bertukar kecintaan. Saat itu, pasangan yang telah lama diam-diam memperhatikan satu sama lain, saling mencintai, diizinkan untuk saling membawa ke sungai, ke hutan ... untuk mencurahkan isi hati, berbincang-bincang, berpartisipasi dalam "malam cinta" untuk mempertahankan dan mengembangkan keturunan dan melestarikan kelompok etnis Ma Coong. Bapak Dinh Du, dari Desa  Ca Roong 2, Kecamatan Thuong Trach, Kabupaten Bo Trach, mengatakan:               

“Menurut adat, menabuh genderang sampai pecah, bagian festival selesai dengan tuntas. Festival ini juga merupakan waktu di mana pria yang belum menikah dan gadis yang belum menikah bertemu dan berkencan. Dari sini, kalau jatuh cinta, mereka akan saling mencaritahu dan kemudian menjadi suami istri.”

Saat ayam jantan berkokok, matahari terbit, saatnya festival menabuh genderang dan malam cinta berakhir, masyarakat Ca Roong di Kecamatan Thuong Trach, Kabupaten Bo Trach, Provinsi Quang Binh, kembali ke kehidupan sehari-hari dan membuat janji bertemu pada festival tahun depan.

Para laki-laki yang sudah berjanji kepada kekasihnya akan memilih tanggal untuk mengundang orang tua dan sesepuh desa ke rumah gadis itu untuk minta melakukan upacara pernikahan. Banyak pasangan menjadi suami-istri setelah festival menabuh genderang, di antaranya ada hubungan cinta lintas batas antara Vietnam dan Laos.

Komentar

Yang lain