Sawah Terasering Berikan Cukup Sandang, Cukup Pangan

(VOVWORLD) - Kabupaten Bac Yen, Provinsi Son La, sudah sejak lama terkenal dengan lautan awan yang berlapis-lapis di Kecamatan Ta Xua, tempat yang diibaratkan sebagai surga awan di daerah Tay Bac. Namun di sini masih ada satu lokasi dengan pemandangan yang memukau, puitis dan tidak kalah indahnya yaitu Xim Vang.
Sawah Terasering Berikan Cukup Sandang, Cukup Pangan - ảnh 1Daerah Xim Vang ketika musim gugur tiba  (Foto: vov)
 
 

Xim Vang saat ini sedang di tengah musim gugur. Dari Kotamadya Bac Yen, kami naik sepeda motor dan berkendara di lereng-lereng gunung yang berkelok-kelok, di antara jurang-jurang curam  yang diselimuti sinar matahari dan angin pegunungan Tay Bac. Saat melalui Ta Xua, setelah berkendara sejauh  lima belas kilometer, dari ketinggian seribu meter dapat terlihat dukuh-dukuh yang berangsur-angsur muncul di tengah kilauan sinar matahari, kalau jeli Anda bahkan dapat melihat gelombang-gelombang padi yang menguning di tengah lautan awan.

Xim Vang memiliki cuaca yang sejuk sepanjang tahun, suhunya pada musim panas sekitar 15-25 derajat Celsius. Posisi geografisnya yang sulit dengan jalan yang berkelok-kelok, gunung-gunung yang tinggi dan megah di segala sisi dan anak-anak sungai yang mengalir dari hutan menjadikan pesona alam Xim Vang memiliki ciri primitif, tenteram dan sangat puitis. Memandangi lembah-lembah dengan sawah terasering yang membentang luas, tidak siapapun yang mengira bahwa pada 40 tahun lalu, Xim Vang hanyalah bumi yang gersang, tandus, jarang penduduknya dan serba kekurangan. Pada waktu itu, warga etnis minoritas Mong di sini hanya tahu bercocok tanam sesuai kebiasaan yaitu “mencolok lubang lalu menyebar biji” sehingga kelaparan terjadi sepanjang tahun.

Giang A Nenh, Ketua Komite Rakyat Kecamatan Xim Vang mengatakan bahwa dulu usaha menggerakkan warga Mong untuk menanam padi  di sawah terasering sangat sulit karena sistem irigasi belum ada, cuacanya tidak bersahabat dan pengalaman bercocok tanam terbatas sehingga sedikit orang yang percaya bahwa warga akan berhasil bertani padi. Namun dengan  visi, kebijakan dan investasi tepat waktu dari negara, warga Kecamatan Xim Vang telah percaya pada reklamasi dan sistem sawah terasering untuk menanam padi. “Lebih dari 40 tahun lalu, lahan pertanian di sini kering, produktivitasnya rendah sehingga kelaparan terjadi secara terus-menerus, warga terpaksa makan jagung dan ubi-ubian dari hutan. Pada saat itu kecamatan harus melakukan  sosialisasi di setiap dukuh, dan rumah tangga untuk membuat saluran air dan melakukan reklamasi lahan. Proses reklamasi ini mengalami banyak kesulitan karena kekurangan biaya untuk proyek-proyek irigasi. Pada awalnya banyak rumah tangga tidak ikut, namun saat ini mereka telah melihat manfaat reklamasi yang memberikan produktivitas tinggi.”

Sawah Terasering Berikan Cukup Sandang, Cukup Pangan - ảnh 2Sawah-sawah terasering di Xim Vang  (Foto: vov)

Dalam beberapa tahun terakhir,  berkat efektivitas Program Pembangunan Pedesaan Baru serta perhatian dan investasi negara pada sistem irigasi, sistem sawah terasering di Xim Vang meningkat pesat. Seluruh kecamatan saat ini memiliki 320 hektare lahan terasering dengan produktivitas sekitar 6 ton per hektare,  dua kali lebih tinggi dibandingkan dua dekade sebelumnya. Mua Thi Khua, warga Kecamatan Xim Vang mengatakan: “Dulu, keluarga saya hanya bertani kering, sangat lapar tetapi ketika digerakkan kecamatan untuk melakukan reklamasi dan menanam padi di sawah terasering, kehidupan keluarga telah banyak berubah. Kini kami cukup sandang, cukup pangan dan sisanya dijual untuk membeli pakaian dan buku untuk anak-anak. Kami sangat bahagia.”

Ketika tiba di Xim Vang saat ini, kita bisa menemui rombongan wisatawan dari seluruh penjuru yang datang untuk melihat panen yang menguning di daerah pegunungan yang penuh awan putih. Ho Quynh Trang, warga Kota Ha Noi mengatakan: “Saya untuk pertama kalinya mengunjungi daerah ini. Saya melihat bahwa gunung-gunung sangat megah, sawah-sawah terasering sangat indah. Kunjungan kami berlangsung tepat pada saat padi matang, sehingga membuat kami semakin terhanyut dengan pemandangan alam yang ada. Di kemudian hari, jika ada kesempatan, saya akan membawa sanak keluarga saya untuk mengunjungi Xim Vang.”

Selama hampir 70 tahun tinggal di  Xim Vang sejak kecil, Giang A Cheo, warga etnis minoritas Mong, dengan gembira bercerita tentang berbagai perubahan dari hari ke hari di kampung halamannya. Ia mengatakan bahwa dulu warga hanya berhuma, mencari nafkah dari hutan, tetapi saat ini pariwisata sudah berkembang sehingga warga tidak perlu banyak bersusah payah lagi, warga dapat hidup tenang dan sejahtera di  tanah nenek moyang. “Karena pariwisata berkembang sehingga jalan-jalan juga menjadi baik, warga merasa tenang, kehidupan mereka sepenuhnya berubah, tidak perlu berimigrasi, semua keluarga memiliki kulkas, mesin pembajak, mesin pemanen dan lain sebagainya.”

Sama dengan berbagai ciri khas dan keunikan yang dimiliki kecamatan-kecamatan pegunungan di Kabupaten Bac Yen yang tampak seperti surga awan dengan teh Ta Xua dan hutan apel berduri yang hijau, maka sawah-sawah terasering secara bertahap telah menjadi ciri khas  Xim Vang. Sawah-sawah terasering ini tidak hanya memberikan cukup sandang dan cukup pangan bagi warga di daerah ini saja, tetapi juga menjadi daya tarik yang mempesona wisatawan yang datang.  

 

Komentar

Yang lain