Keunikan Lukisan Kaca di Kabupaten Phu Tan, Provinsi Soc Trang

(VOVWORLD) - Lukisan kaca adalah bentuk seni rakyat yang populer di masyarakat daerah Nam Bo. Jika daerah-daerah seperti Lai Thieu (Provinsi Binh Duong), Cho Lon (Kota Ho Chi Minh) Minh), dan Cho Moi (Provinsi An Giang), mengembangkan profesi lukisan kaca dengan gaya orang Tionghoa, lukisan kaca di Provinsi Soc Trang, khususnya di Desa Phuoc Thuan, Kecamatan Phu Tan, Kabupaten Chau Thanh, memiliki identitas budaya masyarakat Khmer. 
Keunikan Lukisan Kaca di Kabupaten Phu Tan, Provinsi Soc Trang - ảnh 1Satu lukisan kaca  (Foto: Ngoc Anh)

Berbicara tentang profesi melukis di atas kaca, kita harus menyebut Desa Phuoc Thuan, Kecamatan Phu Tan, Kabupaten Chau Thanh, Provinsi Soc Trang karena tempat ini sudah sangat terkenal. Profesi melukis di kaca di Kecamatan Phu Tan lahir pada lebih dari setengah abad yang lalu. Karya dilukis di atas kaca dari warga Khmer sering bercerita tentang kehidupan Sang Buddha, pemandangan pedesaan, tempat-tempat terkenal, dan pagoda-pagoda. Lukisan kaca dibeli oleh berbagai keluarga untuk disembah atau dihias di rumah. Bapak Nguyen Van My, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Chau Thanh, berkata:

“Lukisan di atas kaca adalah karya yang sangat indah. Selain lukisan tentang pemandangan, ada juga lukisan tentang kisah-kisah praktis, kisah tradisional, legenda lama yang bersifat mendidik. Warga Khmer memeluk Agama Buddha, jadi lukisan kaca digambarkan tentang Buddha, pagoda, dan mengara ke hal yang baik. Melukis di atas kaca adalah satu kerajinan tradisional yang sudah sejak lama dari warga etnis Khmer. Dulu, setiap rumah tangga ingin memiliki gambar lukisan dekoratif untuk membuat rumah menjadi lebih megah. Berasal dari kebutuhan itu, terbentuklah kerajinan melukis di atas kaca untuk melayani masyarakat.”

Keunikan Lukisan Kaca di Kabupaten Phu Tan, Provinsi Soc Trang - ảnh 2Ibu Trinh Thi vui sedang membuat lukisan kaca  (Foto: Ngoc Anh)

Di masa lalu, di Kecamatan Phu Tan, setiap keluarga juga mengetahui cara menggambar di atas kaca. Ketika datang ke sini, orang melihat banyak lukisan kaca yang dijemur di depan rumah. Seluruh kecamatan ini memiliki lebih dari 100 rumah tangga yang mengerjakan lukisan kaca, lukisan mereka dijual di banyak provinsi dan kota di daerah Nam Bo. Namun karena perkembangan teknologi dan persaingan dari banyak jenis lukisan lainnya, kini di Kecamatan Phu Tan, hanya ada satu orang yang tetap mengikuti kerajinan ini yaitu Ibu Trieu Thi Vui di Desa Phuoc Thuan. Dia adalah seorang pelukis kaca terkenal di daerah, jadi lukisannya disukai dan dipesan oleh banyak pelanggan. Kerajinan ini tidak memberikan penghasilan yang tinggi, tapi karena kegandrungannya dan ingin melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat Khmer, Ibu Vui tetap menjaga dan berkaitan dengan kerajinan ini.

“Saya sangat menyukai kerajinan ini, saya ingin mempertahankan kerajinan tradisional ini untuk diwariskan kepada para pemuda di dusun, mempertahankan selamanya tradisi melukis Sang Buddha. Saya membuka kelas menggambar dengan 12 siswa, 4 di antaranya pandai menggambar dan yang lain tidak menggambar dengan baik.”

Untuk menyelesaikan satu gambar di atas kaca harus melalui banyak tahapan, membutuhkan keterampilan dan estetika pelukis dalam skema warna dan goresan pena yang tajam. Hal yang paling sulit untuk digambar adalah mata dan mulut Buddha, mata harus berjiwa dan mulut harus seperti sedang tersenyum. Saat mulai menggambar, pengrajin meletakkan kaca di atas sampel kertas secara terbalik, lalu menggunakan kuas untuk mencelupkan tinta, menggambar peta sesuai dengan contoh kertas. Setelah itu, pengrajin mengecat warna yang ditetapkan di kotak terpisah berarti mencampur warna dari gelap ke terang. Warna digambar sesuai urutan tertentu: objek latar depan sebelumnya, latar belakang kemudian. Akhir, warna font.

Untuk melestarikan dan mengembangkan kerajinan membuat lukisan kaca, pemerintah daerah mendukung masyarakat untuk belajar kerajinan dan mewariskan kerajinan; sekaligus menyosialisasikan dan memperkenalkan produk lukisan kaca di berbagai pekan raya dan pameran. Saudara Pham Van Tuyen, Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Phu Tan, mengatakan:

“Daerah telah meminta pendapat dan kebijakan kabupaten  untuk mendukung Ibu Vui untuk mempertahankan kerajinan membuat  lukisan kaca. Kecamatan mendukung Ibu Vui untuk membangun ruang kelas untuk mengajar kerajinan dan mewariskan kerajinan kepada para pemuda. Kecamatan membuka satu kelas pendidikan kerajinan karena di Provinsi Soc Trang hanya tinggal Ibu Vui yang sedang melakukan kerajinan ini saja.”

Meski sudah lama dipertahankan, kerajinan melukis di atas kaca tetap dilakukan secara manual, tidak ada tahapan mana yang menggunakan mesin. Lukisan kaca di Kecamatan Phu Tan sangat tahan lama, setelah selesai melukis, warna cat akan melekat pada kaca, sulit terkelupas atau pudar. Bagi warga Khmer di Kecamatan Phu Tan, melukis di atas kaca bukan hanya kerajinan tradisional saja tetapi juga adalah ciri budaya yang unik dari warga Khmer di Provinsi Soc Trang. 

Komentar

Yang lain