Berbagai “Inti” yang Membangun Persatuan di Dusun-Dusun Pegunungan Yen Bai

(VOVWORLD) -   Dalam beberapa tahun terakhir, kehidupan warga etnis minoritas di Kabupaten Tram Tau, Provinsi Yen Bai semakin berkembang. Dalam perubahan tersebut, terdapat kontribusi penting dari para sesepuh dusun, Kepala dusun dan orang-orang yang berprestise di masyarakat yang merupakan  “inti-inti” dalam membangun persatuan dan membantu kehidupan warga berbagai etnis di sini kian berkembang dan mendapat kehidupan yang sejahtera dan bahagia. 
 
Jalan antar dusun yang menghubungkan Dusun  Luu 2, Kecamatan Hat Luu dengan Dusun Ta Chu, Kecamatan Ban Cong, Kabupaten Tram Tau, Provinsi Yen Bai, baru-baru ini dibeton dengan panjangnya  2 kilometer, lebarnya  3,5 meter. Selama bertahun-tahun yang lalu, ini hanyalah jalan tanah sempit dengan beberapa bagian di mana sepeda motor tidak bisa saling menghindar sehingga sangat menyulitkan mobilitas warga, terutama  saat hujan dan banjir. Warga kedua dusun tersebut selalu bermimpi memiliki jalan besar yang bisa dilalui mobil dan sepeda motor dengan mudah. Mulai dari keinginan warga dan kebijakan pembukaan jalan daerah pedesaan dari kabupaten, Kecamatan Hat Luu mengusulkan untuk memperluas dan mengupgrade jalan ini. Selanjutnya, pemerintahan, organisasi di daerah, dan orang-orang yang berprestise di kecamatan ini telah fokus mempropagandakan dan memobilisasi warga untuk berkontribusi dalam membuka jalan. Saat itu, Bapak Lo Van Dinh, orang yang berprestise di Dusun Luu 2 telah melakukan pertemuan dengan setiap keluarga tanpa peduli pagi dini hari maupun larut malam untuk menganalisis keuntungan dari pembukaan jalan baru ini. Berkat itu, warga di dusun telah menyambutnya dengan antusias. Ada yang menyumbangkan tenaganya dan ada yang menyumbangkan uang dan lahan untuk membuka jalan. Bapak Lo Van Dinh, berbagi:
“Pertama, kita harus menjadi contoh dulu, menggerakkan anak cucu kita dulu lalu baru sampai  masyarakat. Setelah mereka paham, mereka akan mengikutinya. Masyarakat sangat menyambutnya."
Berbagai  “Inti” yang Membangun Persatuan di Dusun-Dusun Pegunungan Yen Bai  - ảnh 1Bapak Vang A Sua membangun ekonomi keluarga untuk diikuti oleh warga  (Foto: vov)

Pada usia 84 tahun, Bapak Vang A Sua, warga etnis minoritas Mong di Dusun Sang Pao, Kecamatan Xa Ho, adalah tertua yang paling berprestise di Kabupaten Tram Tau. Dia telah aktif  berbagi pengalamannya dalam pembangunan ekonomi dan memobilisasi warga untuk memberantas semua adat istiadat yang terbelakang dan membangun gaya hidup berbudaya baru. Selama musim tanam, Bapak Sua menggerakkan warga untuk menabur benih sesuai dengan jadwal musiman; memelihara kawanan ternak dan unggas. Di waktu senggang, dia mengajak masyarakat untuk mengembangkan kerajinan tangan tradisional. Bagi keluarga yang mempunyai anak muda,  dia menggerakkan keluarga untuk melaksanakan pernikahan menurut gaya hidup yang beradab. Saat anak-anak bersiap memasuki tahun ajaran baru, dia mendorong keluarga untuk menyekolahkan anaknya, dan lain-lain. Berkat itu, kehidupan warga di sini semakin menjadi lebih baik. Bapak Vang A Sua, berbagi:

“Saya telah dipercaya dan dipilih oleh rakyat saya sebagai orang yang berprestise maka saya harus melakukannya dengan pantas. Saya selalu ingin menjadi  teladan dalam melakukan segala hal dengan baik, mulai dari mengembangkan ekonomi keluarga hingga mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Saya harus melakukannya dengan baik dan efektif agar warga mengikutinya.”

Menilai Bapak Vang A Sua dan orang-orang yang berprestise lainnya di daerah, Bapak Giang A Say, Ketua Komite Rakyat Kecamatan Xa Ho, Kabupaten Tram Tau, berbagi:

“Mereka semua adalah teladan, memberi contoh bagi semua orang. Setiap tahun, ketika kecamatan mempunyai rencana propaganda untuk memobilisasi orang untuk berproduksi dan menjalankan gaya hidup budaya di zona pemukiman penduduk, para sesepuh dusun dan orang-orang yang berprestise selalu menjadi teladan.”

Berbagai  “Inti” yang Membangun Persatuan di Dusun-Dusun Pegunungan Yen Bai  - ảnh 2Orang yang berprestise di Tram Tau telah memberikan banyak kontribusi pada perkembangan daerah  (Foto: vov)

Kabupaten Tram Tau memiliki 55 orang yang berprestise. Unsur orang-orang yang berprestise sangat beragam, kebanyakan dari mereka adalah sesepuh dusun, kepala dusun, pensiunan, dan para orang yang pandai berproduksi dan berbisnis. Orang-orang yang berprestise di dataran tinggi Tram Tau selalu memainkan peran lokomotif dalam mempertahankan persatuan besar, menstabilkan ketertiban dan keamanan sosial, dan mendorong pembangunan produksi. Bapak Khang A Chua, Wakil Ketua Komite Rakyat  Kabupaten Tram Tau, Provinsi Yen Bai, berkata:

“Belakangan ini, barisan orang-orang yang berprestise di kabupaten telah mengembangkan perannya dengan sangat baik di masyarakat; secara proaktif mempropagandakan dan memobilisasi warga untuk  secara aktif bekerja ddan berproduksi, mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan, dan menjadi kaya secara sah. Pada saat yang sama, mereka juga memobilisasi warga untuk memberantas kebobrokan sosial dan menghilangkan adat istiadat terbelakang, proaktif menjalankan pembangunan gaya hidup baru dalam pernikahan, pemakaman, dan festival. Berkoordinasi erat dengan pihak berwenang untuk menangani dan menyelesaikan masalah keamanan dan ketertiban yang kompleks, berkontribusi dalam menjamin keamanan politik dan ketertiban serta keselamatan sosial di zona pemukiman penduduk.”

Dalam beberapa tahun terakhir, kabupaten dataran tinggi Tram Tau mengalami perubahan besar dalam pembangunan sosial ekonomi, persentase rumah tangga miskin menurun dari 7 hingga 8 persen, per tahun. Hasil ini ada kontribusi yang tidak kecil dari orang-orang yang berprestise, ketika mereka telah bersinergi dan kompak dengan  pemerintahan untuk menggerakkan warga membangun kehidupan yang cukup sandang, cukup pangan, dan bahagia. Bersamaan dengan itu, orang-orang yang berprestise juga memahami pemikiran, perasaan, dan aspirasi warga semua etnis untuk dikirim ke pihak berwenang untuk mengembangkan kebijakan dan solusi pembangunan yang sesuai dengan praktik, membantu warga mengentaskan kelaparan, kemiskinan, dan menjadi kaya secara berkelanjutan./.

Komentar

Yang lain