Keputusan di atas diajukan pada sidang yang diadakan di Kantor Perdana Menteri Haiti di ibu kota Port-au-Prince, 5 hari setelah CPT resmi diunjuk muka dan Perdana Menteri Ariel Henry mengumumkan pengunduran dirinya.Pada hari yang sama, mantan Ketua Senat Haiti, Edgard Leblanc Fils, diangkat menjadi Presiden CPT.

Sebelumnya, CPT bekerja dengan para komandan senior Kepolisian Nasional dan Angkatan Bersenjata Haiti untuk mencari solusi pemulihan keamanan di negara tersebut, yang menyusun kemudian ialah menyelenggarakan Konferensi nasional dan reformasi konstitusi, bersamaan itu, menyelenggarakan pemilihan umum yang demokratis.

Negara kepulauan Karibia itu dilanda gelombang kekerasan geng dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan kelumpuhan aparat administratif, memaksa ribuan orang di ibu kota Port-au-Prince meninggalkan rumahnya untuk mencari tempat perlindungan. Banyak negara juga harus menjalankan penerbangan evakuasi bagi warganya dan staf diplomatik di negara kepulauan ini.