Memperbarui kebijakan untuk menyerap modal FDI

(VOVworld) – Pada latar belakang Vietnam mendorong kuat restrukturisasi perekonomian, maka pembaruan kebijakan dan cara menyerap modal invsetasi asing langsung (FDI) diajukan sebagai satu tuntutan mendesak. Pekerjaan ini sedang dilakukan secara sinkron dan aktif baik di pusat maupun di daerah. 

Memperbarui kebijakan untuk menyerap modal FDI - ảnh 1

Ilustrasi
(Foto: baokhanhhoa.com.vn)

Pengarahan kebijakan menyerap modal FDI pada waktu mendatang mempunyai perbedaan besar terbanding dengan dulu yaitu bukanlah berapa miliar dollar Amerika Serikat modal investasi yang harus diserap, tapi yang pokok ialah kualitas, bidang investasi dan kemampuan pengucuran modal.

Menyerap proyek-proyek FDI secara selektif

Menurut Deputi Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Nguyen Van Trung, sekarang ini, Vietnam menyerap modal  FDI secara selektif menurut arah yang lebih sesuai dengan periode perkembangan baru. Kongkritnya, Vietnam berfokus menyerap proyek-proyek yang akrab lingkungan hidup, punya kadar teknologi tinggi, menggunakan energi sedikit, sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya meningkat. Bersamaan itu, Vietnam juga berfokus menyerap proyek-proyek besar dan punya daya sebar untuk menyerap proyek-proyek investasi lainnya.

Bersamaan itu, Vietnam juga memperkuat dan merangsang konektivtas antara perusahaan-perusahaan asing dengan badan usaha dalam negeri di bidang, instansi dan proyek yang kongkrit untuk menciptakan daya sebar yang aktif terhadap perekonomian. Nguyen Van Toan, Wakil Ketua Asosiasi Badan Usaha Investasi Asing memberitahukan: “Mayoritas badan usaha Vietnam hanya mensuplai onderdil dan bahan mentah yang sangat sederhana dan minimal. Itulah masalah yang tidak mutakhir. Menurut hasil survei kami, badan-badan usaha asing sangat ingin ada industri penunjang di Vietnam, karena, kalau berhasil memenuhi permintaan tentang teknologi dan hasil produksi kepada mereka, pastilah biayanya lebih murah terbanding dengan masalah membawa satu badan usaha asing masuk ke Vietnam. Disamping itu, badan pengelola Negara juga harus mengambil kebijakan prioritas dan terobosan, bahkan badan usaha Vietnam juga perlu ikut serta dalam proses konektivitas ini”.

Penggelaran secara sinkron dari pusat sampai daerah.

Dari paro akhir tahun 2013, Pemerintah Vietnam telah memberlakukan Resolusi tentang pengarahan meningkatkan hasil-guna penyerapan, penggunaan dan pengelolaan investasi asing langsung untuk waktu mendatang. Di atas semangat itu, Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam menggelarkan serentetan solusi untuk menyempurnakan kerangka hukum tentang FDI, diantaranya, titik beratnya ialah merevisi Undang-Undang tentang Badan Usaha, mempelajari mekanisme desentralisasi dalam menyerap dan mengelola FDI, meninjau kembali semua aktivitas promosi investasi, diantaranya menekankan kanal promosi investasi di tempat dan kanal-kanal promosi investasi lainnya. Vietnam juga memusatkan semua sumber daya untuk menyerap proyek-proyek besar. Deputi Menteri Nguyen Van Trung memberitahukan: “Di pusat dan daerah telah ada perubahan tentang proses  prosedur agar para investor mendekati naskah-naskah hukum dan surat pengakuan investasi. Majelis Nasional Vietnam mengesahkan Undang-Undang tentang Pajak Pendapatan Badan Usaha,  yang dulu ialah merangsang badan usaha, tapi sekarang ialah merangsang proyek investasi. Artinya ialah perubahan tentang obyek. Yang kedua ialah dari 1 Januari tahun 2014, tarifnya turun. Dulu, hanya memberikan prioritas kepada proyek-proyek investasi di zona ekonomi, tapi sekarang ini, Majelis Nasional Vietnam memberikan izin untuk merangsang proyek-proyek di zona industri. Merangsang proyek-proyek yang punya kadar teknologi tinggi, akrab lingkungan hidup, sedikit menggunakan energi dan lahan  untuk menjamin perkembangan yang harmonis”.

Dalam pada itu, semua daerah juga sedang aktif dan berinisiatif menyerap modal FDI. Di provinsi Ha Nam (Vietnam Utara), pimpinan provinsi ini berkomitmen tidak membiarkan aliran listrik putus terus-menerus selama 24 jam. Badan usaha yang mengalami problematik bisa langsung berhubungan dengan Ketua Komite Rakyat provinsi. Provinsi Ha Nam juga menyediakan zona-zona lahan tertentu kepada badan usaha yang punya kebutuhan membangun rumah tempat tinggal bagi kaum buruh, bersamaan itu, merampingkan dan menyederhanakan prosedur administrasi dalam pemberian surat pengakuan investasi. Di provinsi Binh Duong (Vietnam Selatan), provinsi yang memelopori seluruh negeri dalam penyerapan modal FDI untuk triwulan pertama tahun 2014 juga merangsang semua grup dan badan usaha di bidang industri tinggi seperti perlistrikan, elektronik dan mesin persisi. Mai Hung Dung, Kepala Dinas Perencanaan dan Investasi provinsi Binh Duong memberitahukan: “Pembatasan terhadap investasi di luar zona industri juga menimbulkan pengaruh terhadap beberapa investor yang menimbulkan polusi terhadap lingkungan hidup dan padat karya. Akan tetapi juga merangsang para investor yang menggunakan teknologi organik untuk melakukan investasi di luar zona industri dan mereka tetap mendapat dukungan dari provinsi, terutama ialah kabupaten-kabupaten di sebelah Utara, sedangkan bagi sebelah Selatan tetap mendapat prioritas untuk mengembangkan jasa layanan. Hampir semua investor merasa puas, karena semua hal yang kami lakukan telah menciptakan syarat kepada badan usaha untuk berkembang secara lebih baik”.

Pada tahun 2013, penyerapan modal FDI dianggap sebagai titik cerah dalam panorama ekonomi Vietnam ketika modal FDI melampaui angka USD 20 miliar. Pada tahun 2014, dengan banyak perubahan dalam penyerapan modal FDI, sumber modal ini akan memberikan sumbangan secara lebih efektif terhadap perkembangan ekonomi Vietnam./.

Komentar

Yang lain